Navigation
1500 007

Mata Kering, Penyebab dan Cara Efektif untuk Cegah Kerusakan Mata

Kesehatan Mata

Mata Kering, Penyebab dan Cara Efektif untuk Cegah Kerusakan Mata

Mata kering yang disebut dalam istilah medis sebagai Keratoconjunctivitis sicca (KCS) atau lebih dikenal dengan Dry eye syndrome (DES), merupakan suatu kondisi umum yang terjadi ketika mata tidak menghasilkan cukup air mata berkualitas untuk memberikan kelembapan dan lubrikasi yang adekuat pada permukaan mata. Air mata memiliki peran krusial, tidak hanya untuk menjaga mata tetap lembap, tetapi juga untuk melindungi mata dari infeksi dan membersihkan kotoran atau partikel asing. Jika produksi atau kualitas air mata terganggu, berbagai keluhan dapat timbul, mulai dari rasa tidak nyaman ringan hingga potensi kerusakan pada kornea (lapisan bening terluar mata) yang dapat mengganggu kualitas penglihatan jika tidak ditangani dengan tepat.

Secara umum, terdapat dua mekanisme utama yang mendasari terjadinya kondisi mata kering:

1. Penurunan Produksi Air Mata (Aqueous Deficient Dry Eye): Kondisi ini terjadi ketika kelenjar lakrimal (kelenjar air mata) tidak mampu memproduksi volume air mata yang cukup untuk menjaga kelembapan mata. Beberapa faktor pemicunya antara lain:

  • Faktor usia: Produksi air mata cenderung menurun secara alami seiring bertambahnya usia, terutama di atas 50 tahun.
  • Kondisi medis tertentu: Penyakit autoimun seperti Sindrom Sjogren, rheumatoid arthritis, Lupus, diabetes dan gangguan tiroid sering dikaitkan dengan produksi air mata yang rendah.
  • Efek samping obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti antihistamin, dekongestan, antidepresan, obat hipertensi, dan obat hormonal memiliki efek samping dapat mengurangi produksi air mata.
  • Kerusakan pada kelenjar air mata: Akibat radiasi, peradangan, atau trauma.

2. Peningkatan Penguapan Air Mata (Evaporative Dry Eye): Pada kondisi ini, produksi air mata mungkin normal, tetapi air mata menguap terlalu cepat dari permukaan mata. Hal ini seringkali disebabkan oleh ketidakseimbangan komposisi lapisan air mata, terutama kurangnya lapisan minyak (lipid) yang diproduksi oleh kelenjar Meibom di kelopak mata. Lapisan minyak ini berfungsi untuk mencegah penguapan air mata. Penyebabnya meliputi:

  • Disfungsi Kelenjar Meibom (Meibomian Gland Dysfunction/MGD): Kelenjar Meibom tersumbat atau tidak berfungsi optimal.
  • Gangguan pada kelopak mata: Seperti blefaritis (radang kelopak mata) atau kondisi kelopak mata yang tidak menutup sempurna.
  • Faktor lingkungan: Paparan angin, asap, polusi udara, atau udara kering (misalnya di ruangan ber-AC).
  • Berkedip lebih jarang: Aktivitas seperti menatap layar komputer, gawai, atau televisi dalam waktu lama cenderung mengurangi frekuensi berkedip, sehingga lapisan air mata lebih cepat menguap.
  • Defisiensi Vitamin A: Vitamin A berperan penting dalam kesehatan permukaan mata dan produksi komponen air mata.
  • Alergi mata: Dapat memengaruhi stabilitas lapisan air mata.

Gejala mata kering bisa bervariasi antar individu, namun beberapa keluhan yang umum dirasakan meliputi:

  • Rasa perih, terbakar, atau mengganjal seperti ada pasir di mata.
  • Mata tampak merah dan iritasi.
  • Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia).
  • Penglihatan kabur atau buram yang bersifat fluktuatif, membaik setelah berkedip.
  • Mata terasa lelah, terutama setelah membaca atau bekerja di depan layar.
  • Kesulitan memakai lensa kontak.
  • Paradoksnya, mata bisa menjadi berair sebagai respons refleks terhadap iritasi akibat kekeringan.
  • Adanya lendir berserat di dalam atau sekitar mata.

Faktor Risiko Mata Kering:

Beberapa individu memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami mata kering:

  • Usia: Umumnya individu berusia di atas 50 tahun.
  • Jenis kelamin: Wanita lebih rentan, terutama akibat perubahan hormonal saat penggunaan pil KB, kehamilan, atau menopause.
  • Kekurangan asupan Vitamin A.
  • Pengguna lensa kontak jangka panjang.
  • Riwayat operasi mata refraktif (misalnya LASIK).
  • Gaya hidup tidak sehat (kurang minum air putih, menatap layar ponsel/komputer terlalu lama)
  • Paparan lingkungan tertentu (asap, angin, iklim kering).

dr. Maria Magdalena Purba, Sp.M., seorang dokter spesialis mata di EyeQu LASIK & Eye Center, menyatakan, "Kondisi mata kering sering dianggap sepele dan diabaikan karena dianggap efeknya hanya sekadar rasa tidak nyaman atau iritasi yang ringan pada mata. Tetapi mata kering ini bisa semakin berat bila tidak diobati sehingga dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari seperti membaca, bekerja di depan layar komputer atau berkendara. Oleh sebab itu diperlukan diagnosis dan penanganan yang tepat dalam terapi mata kering. Di EyeQu, kami melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan penyebab mata kering, apakah karena produksi air mata yang kurang atau penguapan yang berlebih, sehingga terapi yang diberikan dapat lebih spesifik dan efektif. Jangan abaikan gejala mata kering, segera konsultasikan untuk mendapatkan solusi terbaik bagi kesehatan mata Anda."

Diagnosis yang akurat oleh dokter spesialis mata akan melibatkan anamnesis (wawancara medis), pemeriksaan mata menyeluruh, dan pemeriksaan penunjang tambahan seperti Schirmer test (mengukur produksi air mata) atau Tear Break-Up Time (TBUT) test (mengukur stabilitas air mata), dan lain-lain.

Penanganan mata kering bertujuan untuk mengurangi gejala, meningkatkan kenyamanan, dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Pilihan terapi akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan mata kering. Berikut adalah terapi dan perawatan yang dapat dilakukan pada mata kering:

1.  Air Mata Buatan (Artificial Tears): Tetes mata lubrikan yang membantu menambah kelembapan mata.
2. Obat Resep Dokter:

  • Obat Anti-inflamasi: Seperti kortikosteroid (untuk jangka pendek) atau siklosporin untuk mengurangi peradangan pada permukaan mata atau kelenjar air mata (untuk jangka panjang).
  • Antibiotik: Jika ada infeksi sekunder atau blefaritis.

3. Prosedur Khusus (jika diindikasikan):

  • Punctal Plugs: Sumbatan kecil yang dipasang pada saluran air mata (punctum) untuk memperlambat drainase air mata, sehingga air mata bertahan lebih lama di permukaan mata.
  • Terapi untuk Kelenjar Meibom: Seperti kompres hangat, pemijatan kelopak mata, atau prosedur lain untuk mengatasi sumbatan pada kelenjar Meibom (misalnya Meibomian Gland Expression atau Intense Pulsed Light/IPL therapy).

4. Perubahan Gaya Hidup dan Perawatan Mandiri.

Selain pengobatan medis, beberapa langkah sederhana dapat membantu mencegah atau mengurangi keluhan mata kering:

  • Berkedip secara teratur: Sadari untuk lebih sering berkedip, terutama saat menggunakan komputer atau gawai. Terapkan aturan 20-20-20 (setiap 20 menit, lihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik).
  • Jaga hidrasi tubuh: Konsumsi air putih yang cukup.
  • Hindari paparan langsung pendingin udara (AC) atau kipas angin ke mata.
  • Gunakan pelembap udara (humidifier) di ruangan yang kering.
  • Kenakan kacamata pelindung saat berada di luar ruangan untuk mengurangi paparan angin dan debu.
  • Pastikan untuk istirahat mata dan tidur yang cukup.
  • Konsumsi makanan kaya Omega-3 dan Vitamin A.
  • Hentikan kebiasaan merokok dan hindari paparan asap rokok.

Mata kering dapat signifikan memengaruhi kualitas hidup Anda. Jika Anda mengalami gejala mata kering yang menetap, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tim dokter spesialis mata di EyeQu LASIK & Eye Center. Kami menyediakan layanan diagnosis komprehensif dan pilihan pengobatan mata kering yang modern dan efektif untuk membantu Anda kembali merasakan kenyamanan visual.

Segera jadwalkan konsultasi Anda di EyeQu untuk solusi mata kering yang tepat dan lindungi kesehatan mata Anda secara menyeluruh.
 
di tinjau oleh,
dr. Maria Magdalena Purba, Sp.M.,


FAQ (Frequently Asked Question)

Jika mata kering, apa yang harus dilakukan?

Jika mata kering, Anda bisa menggunakan tetes air mata buatan, kompres mata dengan menggunakan air hangat dan mengistirahatkan mata. Selain itu, Anda juga bisa mencoba beberapa cara alami misalnya dengan memijat kelopak mata hingga kompres mata dengan menggunakan kain basah yang hangat.

Mata kering kekurangan apa?

Xerophthalmia adalah sebuah penyakit mata yang disebabkan karena kekurangan vitamin A yang ditandai dengan kondisi mata kering.

Apakah mata yang kering bisa hilang sendiri?

Gejala mata yang kering biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan, namun dalam beberapa kasus bisa terus berlanjut. Di samping itu, mata yang kering juga bisa terjadi karena pemakaian lensa kontak yang menjadikan mata iritasi.

Mata kering sebaiknya konsumsi apa?

Untuk kondisi mata yang kering sebaiknya mengonsumsi beberapa jenis makanan seperti ikan, berbagai jenis kacang-kacangan sangat baik untuk kesehatan mata karena kandungan omega-3. Omega-3 diketahui bisa mencegah terjadinya mata kering. Sedangkan vitamin E pada kacang-kacangan berkhasiat untuk melindungi sel mata dari kerusakan yang diakibatkan karena radikal bebas.

tags : Sakit Mata

Promo Terbaru

Dapatkan Promo Layanan Mata di EyeQu

© 2025 EyeQu - LASIK & Eye Center. All rights reserved.