Mata Malas (Amblyopia): Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati pada Anak

Mata malas, atau dikenal juga sebagai amblyopia, adalah sebuah kondisi ketika kemampuan penglihatan salah satu mata ataupun kedua mata tidak berkembang dengan baik. Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada pusat penglihatan yang terletak pada lobus occipitalis di otak besar.
Akibatnya, otak cenderung mengabaikan sinyal dari mata yang lemah, sehingga penglihatan pada mata tersebut menjadi kabur atau kurang jelas.
Kondisi ini umumnya berkembang pada masa kanak-kanak, dari lahir hingga usia 7 tahun, dan menjadi salah satu penyebab utama kehilangan penglihatan pada anak-anak. Oleh karena itu, deteksi dan penanganan dini sangatlah penting.
Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati Mata Malas
"Mata malas adalah kondisi yang dapat dicegah, namun jika telah terjadi, kondisi ini tidak mudah untuk diobati, kecuali jika dapat dideteksi sejak dini," ujar dr. Miftahul Akhyar Latief, Ph.D, Sp.M, M.Kes. "Semakin cepat terdeteksi dan penanganan dimulai, semakin besar peluang anak untuk memiliki penglihatan normal di kedua matanya."
Berikut adalah penyebab, gejala, dan pilihan pengobatan yang efektif untuk mata malas:
Penyebab Mata Malas: Mata malas terjadi ketika ada kondisi yang mengganggu perkembangan penglihatan normal pada salah satu mata. Penyebabnya beragam, meliputi:
- Gangguan Refraksi: Perbedaan ukuran rabun jauh (minus), rabun dekat (plus), atau silinder yang signifikan antara kedua mata.
- Mata Juling (Strabismus): Salah satu mata tidak sejajar atau tidak fokus pada objek yang sama dengan mata lainnya.
- Gangguan Lain: Adanya kelainan bawaan seperti katarak pada anak atau cedera yang menghalangi pandangan pada salah satu mata.
- Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan mata malas juga dapat meningkatkan risiko pada anak.
Gejala yang Perlu Diwaspadai: Mata malas seringkali sulit dikenali pada tahap awal, tetapi ada beberapa gejala yang bisa menjadi petunjuk bagi orang tua, di antaranya:
- Satu mata terlihat tidak fokus atau bergerak ke arah dalam/luar.
- Anak sering memiringkan kepala, memicingkan mata, atau menutup satu mata untuk melihat.
- Kesulitan memperkirakan jarak suatu benda.
- Penglihatan ganda atau kabur.
- Anak tampak canggung saat mengambil atau meraih benda.
Cara Pengobatan yang Tepat: Tujuan utama pengobatan mata malas adalah "melatih" otak untuk menggunakan mata yang lemah. Berbagai metode pengobatan bisa digunakan sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahannya:
- Kacamata atau Lensa Kontak: Digunakan untuk mengoreksi gangguan refraksi yang menjadi penyebab mata malas.
- Penutup Mata (Eye Patch): Metode ini paling umum. Mata yang sehat ditutup selama beberapa jam per hari untuk "memaksa" mata yang lemah agar bekerja lebih keras.
- Obat Tetes Mata Atropin: Tetes mata ini digunakan pada mata yang sehat untuk mengaburkan penglihatannya, sehingga otak didorong untuk menggunakan mata yang lebih lemah.
- Terapi Penglihatan: Latihan mata khusus yang dirancang untuk meningkatkan koordinasi dan kekuatan otot kedua mata.
- Prosedur Bedah: Untuk kasus tertentu seperti mata juling atau katarak, prosedur bedah mungkin diperlukan untuk memperbaiki masalah struktural sebelum terapi mata malas bisa efektif.
"Deteksi mata malas setelah usia 7 tahun memiliki tingkat keberhasilan yang lebih rendah. Oleh karena itu, kami sangat menganjurkan orang tua untuk rutin membawa anak ke dokter mata, terutama jika ada riwayat keluarga atau gejala yang mencurigakan," saran dr. Miftahul Akhyar Latief, Ph.D, Sp.M, M.Kes.
Frequently Asked Questions
1. Apa yang dimaksud dengan mata malas?
Mata malas (amblyopia) adalah kondisi penglihatan yang berkembang pada masa kanak-kanak, di mana salah satu mata memiliki penglihatan yang lebih buruk karena otak cenderung mengabaikan sinyalnya. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.
2. Apa yang dirasakan penderita mata malas?
Anak-anak dengan mata malas mungkin mengalami kesulitan dalam memperkirakan jarak, sering menyipitkan mata, atau salah satu matanya terlihat tidak sejajar. Mereka mungkin tidak menyadari masalah penglihatan ini karena terbiasa mengandalkan mata yang sehat.
3. Pada usia berapa mata malas bisa diderita?
Mata malas umumnya terjadi pada usia sangat dini, sekitar 6 bulan hingga 7 tahun. Masa ini adalah periode kritis perkembangan penglihatan, di mana penanganan dini memiliki peluang keberhasilan paling tinggi.
4. Apakah mata malas bisa diturunkan secara genetik?
Ya, faktor genetik dapat berperan. Jika ada riwayat keluarga dengan kondisi mata malas, mata juling, atau gangguan penglihatan lainnya, risiko pada anak akan lebih tinggi. Pemeriksaan mata sejak dini sangat direkomendasikan.
tags : Sakit Mata Mata Malas Amblyopia